Panduan Lengkap Cara Berternak Ayam Kampung

dewitani.com – Cara Berternak Ayam Kampung – Sejak dari zaman dahalu ayam kampung sudah dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia terutama yang bertempat tinggal di pedesaan atau daerah-daerah yang terletak di pinggiran kota. Biasanya masyarakat masih menggunakan teknik pemeliharaan di umbar di halaman atau di kebun sekitar rumahnya.

Hanya sebagian kecil yang sudah beternak ayam kampung secara semi intensif dan intensif. Tidak heran jika hingga sekarang produksi ayam kampung pedaging di berbagai daerah di Indonesia belum mampu memenuhi permintaan pasar.

Apalagi Ketika Ada hari raya Seperti Hari raya Idul Fitri atau hari raya Natal permintaan ayam kampung bisa meningkat berkali-kali lipat sehingga terjadi ketimpang yang sangat tajam antara pemasok dan permintaan. Karena permintaan yang tinggi sedangkan stok barangnya terbatas inilah membuat harga ayam kampung dapat menembus harga Rp.150.000-20.000 per-kilonya.

A. Tujuan Beternak Ayam Kampung

Dalam beternak ayam kampung, Kita perlu mempersiapkan beberapa hal, seperti menetapkan apa tujuan kita beternak, seperti beternak untuk menghasilakan daging atau menghasilakan telur. Perlu kita semua ketahui penentuan tujuan ini sangat penting karena akan menentukan cara memelihara dan manajemen seperti apa yang akan kita buat.

Selain menentukan tujuan komoditas yang akan diproduksi, penentuan masud beternak juga tidak kalah penting. Setidaknya ada 3 maksud dan tujuan orang beternak ayam kampung, yakni karena hanya hobi dan mengisi waktu luang saja, Memanfaatkan lahan yang kosong, atau beternak sebagai sumber penghasilan bagi keluarga.

B. Keunggulan Beternak Ayam Kampung

  1. Peluang Pasar Besar dan Berkesinambungan.
  2. Belum banyak yang membudidayakan secara intensif.
  3. Harga jual tinggi dan Relatif Stabil.
  4. Untung besar dari sedikit populasi.
  5. Perputaran modal belangsung cepat.
  6. Harga jual meningkat seiring petambahan bobot.
  7. Relatif tahan terhadap serangan penyakit dan stres.
  8. Adanya Perlindungan Dari Pemerintah.

C. Menentukan Lokasi Beternak Ayam Kampung

Di kalangan peternak yang baru memulai usahanya, faktor pemilihan lokasi masih sering dianggap remeh. Imbasnya banyak usaha peternakan yang berhenti di tengah jalan. Ada banyak faktor yang menyebabkan usaha peternakan berhenti di tengah jalan seperti; lokasi usaha tersebut dianggap mengganggu masyarakat sekitar kandang sehingga banyak yang protes.

Selain itu sulitnya pemasaran dan penyediaan bahan pakan juga menjadi salah satu faktor penyebab peternakan berhenti di tengah jalan. Oleh sebab itu persiapan harus dilakukan secara matang. Sebelum melakukan usaha peternakan, ada baiknya kita mempertimbangakan faktor-faktor seperti faktor sosial, faktor lingkungan sekitar dan faktor ekonimis dalam pemilihan lokasi peternakan.

Tahap persiapan ini sangat menentukan kelanjutan beternak dan berbisnis ayam kampung pada masa yang akan datang. Tidak hanya untuk digunakan sesaat saja, lokasi harus dapat digunakan untuk jangka waktu yang panjang dan bagi pengembangan peternakan.

Berikut ini uraian singkat mengenai bagaimana menentukan atau memilih lokasi untuk Peternakan :

1. Lokasi Kandang Jauh Dari Pemukiman Warga

Syarat utama dalam menentukan lokasi yang tepat untuk beternak ayam kampung adalah jauh dari permukiman penduduk. Karena, untuk menghindari kerugian dari baik itu dari pihak peternak ataupun dari pihak masyarakat sekitar peternakan itu sendiri.

Apabila Anda beternak dalam jumalh besar akan berpotensi menimbulkan suara berisik, terutama pada jam-jam tertentu. Selain itu, akan menimbulkan polusi udara (berbau tidak sedap) apalagi ketika sudah memasuki musim hujan kotoran Ayam dapat memancing alat-alat untuk datang ke sekitar area kandang hal ini dapat menimbulkan ketidak nyamanan bagi masyarakat.

Akibat adanya permasalahan ini peternak akan mendapatkan tanggapan buruk dari masyarakat dan berpeluang akan diprotes, bahkan hal terburuk yang akan terjadi adalah terjadinya penutupan paksa oleh masyarakat.
Adapun jarak ideal lokasi kandang ayam adalah 1 kilometer dari pemukiman masyarakat.

2. Akses Jalan Baik dan Dekat Pasar

Meskipun di poin pertama disarankan untuk jauh dari pemukiman, lokasi peternakan sebaiknya tidak melupakan faktor akses jalan. Usahakan akses jalan dapat dilewati oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat.

Dengan adanya akses jalan yang baik akan mempermudah dalam pendistribusian hasil panen ataupun pengangkutan berbagai keperluan yang diperlukan dalam beternak. Kandang dekat pasar disini bertujuan agar mempermudah dalam pemasaran ayam kampung.

3. Lokasi Peternakan Aman dari Bencana

Sebaiknya dalam memilih lokasi beternak tidak di jalur yang rawan bencana, seperti banjir, tanah longsor dan berbagai bencana lainnya. Apabila lokasi rawan bencana dikhatirkan akan mempengaruhi kondisi usaha, termasuk kondisi ayam.

4. Sirkulasi Udara Baik

Usahakan lokasi beternak berada di daerah terbuka. Artinya, di sekeliling kandang yang akan dibangun tersedia ruangan terbuka atau setidaknya ditumbuhi pepohanan rindang. Hal ini penting agar sirkulasi udara di sekitara kandang berjalan dengan baik dan udara di dalam kandang selalu dalam kondisi segar, sehingga akan membuat ayam lebih sehat.

5. Memperoleh Sinar Matahari yang cukup

Lokasi kandang juga perlu mendapatkan sinar matahari yang cukup. Sinar matahari bermanfaat untuk mencegah munculnya penyakit yang disebabkan oleh kelembapan yang terlalu tinggi. Selain itu sinar matahari terutama sinar matahari pagi sangat bermanfaat bagi metabolisme tubuh ayam.

6. Sumber Air Mencukupi

Seluruh makhluk hidup memperlukan air, tidak terkecuali ayam kampung juga memperlukan air. Dalam peterankan air berfungsi untuk sumber minum ayam, membersihkan berbagai peralatan dan berbagai keperluan lainnya di peternakan. Usahakan lokasi kandang memiliki sumber air tanah yang baik kualitasnya dan tidak kering ketika musim kemarau tiba.

7. Kebersihan Kandang Terjaga

Usahakan lokasi kandang itu bersih, karena untuk menghasilkan ayam yang sehat itu memperlukan lokasi kandang yang bersih. Maksudnya disini lokasi kandang tidak berada di daerah yang dekat dengan polusi, seperti di dekat tempat Pembuangan Akir (TPA). Atau di daerah yang sudah tercemar bahan-bahan kimia Industri.

8. Keamanan Terjaga

Sebelum memilih lokasi untuk usaha, Alangkah baiknya terlebih dahulu mensurvei lokasi tersebut apakah aman untuk beternak atau tidak aman…. untuk mendapatan iniformasi tersebut Anda dapat menanyai ke ketua RT Setempat atau langsung menanyai ke warga sekitar langsung.

9. Perizinan

Setelah mendapatkan lokasi yang ideal untuk beternak ayam kampung, langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah mengurus perizinan kepada instansi atau pihak-pihak terkait untuk mendapatkan kebebasan dalam memulai usaha. Termasuk mendapat izin dari masyarakat sekitar lokasi kandang.

Baca Juga : Inilah 7 Alasan Mengapa Bisnis Ayam Kampung Menjanjikan

D. Menyiapkan Kandang Dan Fasilitas Lain

Ada dua macam kandang yang sering digunakan untuk memelihara ayam kampung. Yakni kandang berupa kotak panggun dan kandang postal. Untuk kandang postal terbagi menjadi dua macam, yakni kandang panggung dan kandang tanah).

1. Kandang Kotak Panggung

Kandang jenis ini biasanya digunakan oleh peternak bersekala kecil. Kandang ini dapat dijadikan alternatif bagi Anda yang memiliki lahan terbatas.

Ukuran Kandang dapat disesuaikan dengan lahan yang Anda miliki. Untuk kandang khusus DOC, 100 X 100 X 70 cm dapat menampung hingga 200 ekor (Doc merupakan ayam yang berusia dibawah 10 hari). Usahakan ukuran kaki kandang dari permukaan tanah sekitar 60-70 cm. Hal ini bertujuan agar kolongan kandang mudah untuk dibersihkan.

Sedangkan untuk kandang ayam dewasa. Anda dapat membuat dengan ukuran 30 cm X 40 Cm X 55 Cm. Ukaran ini dapat menampung 3 ekor ayam kampung dewasa. Banyaknya kandang panggung yang harus disiapan diperoleh dengan cara jumlah ayam yang dipelihara dibagi tiga.

Untuk mempermudah dalam memberi makan, untuk bagian depan kandang panggung dimodifikasi. Caranya cukup mudah, dinding depan kandang bagian bawha dibuat menggunakan kawat kotak berlubang dengan ukuran lubang cukup besar, sehingga kepala ayam dapat terjulur keluar untuk makan.

Tempat pakan biasanya dibuat menggunakan bambu berdiameter tidak terlalu besar yang dibelah dua. Tempat pakan digantungkan di bagian luar kandang panggung. Pastikan posisi tempat pakan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau mulut ayam.

2. Kandang Panggung

Dibandingkan dengan kandang kotak panggung kandang panggung lebih besar. Biasanya kandang panggung digunakan untuk memlihara ayam kampung pedaging skala sedang hingga skala besar. Untuk 1000 ekor ayam kampung ukuran kandang yang ideal adalah 5 X 20 Meter. Sedangkan untuk tiang kandang dari permukaan tanah hingga alas kandang (Litter) 1,75-2 Meter.

Sedangkan dari litter hingga batas bawah atap sekitar 2,8-3 Meter. Semakin tinggi tiangnya maka semakin bagus sirkulasi udaranya.

Jarak antara bila bambu untuk alas kandang satu ruas jari orang dewasa. Yang terpenting kotoran ayam bisa jatuh ke kolong kandang, tetapi kaki ayam tidak mudah unutk terprosok.

Usahakan arah kandang membujur dari timur ke barat. Hal ini bertujuan agar sinar matahari tidak masuk ke kandang secara berlebihan.

3. Kandang Postal

Kandang jenis ini banyak di gunakan oleh para peternak ayam kampung. Untuk biaya pembuatan kandang Postal lebih murah dibandingkan dengan pembuatan kandang panggung, sama seperti kandang panggung untuk media pembesaran 1000 ekor ukuran kandang yang ideal adalah 20 X 5 Meter.

Adapun perlengkapan yang Wajib Ada di dalam peternakan ayam kampung Adalah sebagai berikut :

  • Tempat pakan
  • Tempat minum
  • Alas Kandang (untuk ayam DOC)
  • Pemanas (Brooder)
  • Pembatas (Chick Guard)
  • Tirai atau layar
  • Tempat Bertengger
  • Dan peralatan pendukung operasional Kandang seperti, wadah pencapur pakan, alat pembersih kandang, alat penyemprot desinfektan, hingga timbangan.
  Jenis Domba di Indonesia yang Banyak Kita Temui

E. Memilih Bibit Unggul

Salah satu kunci sukses dalam beternak ayam adalah memilih bibit yang unggul, ayam kampung yang baik dan unggul memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Ayam dalam kondisi sehat.
  • Ayam tidak cacat.
  • Gerakan lincah.
  • Bulu halus dan kering.
  • Tali pusar kering.
  • Paruh kuning bersih.
  • Warna kaki kuning bersih.
  • Mata bulat.
  • Terang dan jernih.
  • Bobot ideal 3-48 gram.
  • Berasal dari indukan yang berkualitas.
  • Ukuran DOC seragam.

F. Pemberian Pakan

Ada banyak komposisi pakan yang diterapkan peternak ayam kampung di berbagai daerah. Meskipun demikian, secara umum yang digunakan sama yakni, Konsentrat, jagung giling, dan dedak. Dan jika menggunakan konsentrat buatan pabrik peternak hanya tinggal menambahkan dedak dan jagung giling. Meskipun mengeluarkan biaya lebih banyak dalam membeli pakan buatan pabrik tetapi hasilnya terbukit sesuai dengan pertumbuahn bobot ayam kampung pedaging.

G. Penyakit dan Pengendaliannya

Dibandingkan dengan ayam broiler ayam kampung memiliki daya tahan tubuh lebih baik. Akan tetapi selayaknya makhluk hidup pada umumnya, kemungkinan terserang penyakit selalu ada. Meskipun daya tahan tubuhnya sedang menurun, sepanjang kondisi di dalam kandang dan lingkungan sekitar nyaman dan sesuai dengan kebutuhan ayam, maka penyakit akan lebih sedikit yang menyerang.

Kondisi ini akan bertolak belakang apabila ayam berada di dalam kandang atau lingkungan yang kotor dan tidak terawat. Pada saat kondisi ayam sedang menurun, penyakit akan mudah sekali menyerang karena terdapat banyak virus dan kuman, oleh sebab itu, supaya ayam tidak mudah terserang penyakit, kondisi kandang dan lingkungan harus selalu dibersihkan.

Demikianlah ulasan singkat mengenai Panduan Lengkap Cara Berternak Ayam Kampunģ semoga dapat membantu teman-teman untuk meningkatkan produksifitas dan kualitas.

Leave a Comment