14 Cara Menanam Bonsai Bagi Pemula

dewitani.com – Cara Menanam Bonsai – Bonsai merupakan salah satu seni pemangkasan tumbuhan atau pohon yang berasal dari Jepang. Perlakuan pemangkasan atau penghambatan pertumbuhan ini bertujuan untuk membiasakan tumbuhan atau pohon tersebut tumbuh dalam keadaan yang kerdil/cebol.

Dalam bahasa Jepang,bonsai berarti “tanaman di pot”. Biasanya akan berasosiasi dengan sebuah miniatur pohon yang ditanam di dalam pot atau kontainer.

Pohon yang di bonsai umumnya berupa pohon berkayu seperti pohon beringin, kelapa dan lain-lain) atau pohon buah-buahan dan kadang berupa pohon bunga. Bonsai yang baik dapat diletakkan diluar pekarangan sepanjang tahun.

Efek artistik dari bonsai dapat dilihat dari keseimbangan dalam ukuran batang daun, ranting bunga atau buah dan pot yang digunakan. Pot yang dipakai haruslah yang mendukung suasana pohon yang ditanam.

Keunikan dari bonsai ialah tanaman tumbuh dan menjadi tua namun tidak berkembang menjadi tinggi. Sebuah kekerdilan alam yang menjadi suatu keindahan bentuk tanaman menarik, menantang untuk selalu mempertahankannya.

Untuk menghasilkan bonsai ada yang membutuhkan waktu yang panjang sampai berpuluh tahun, dan sebagian lainnya hanya membutuhkan waktu yang singkat. Akan tetapi pembuatan dan perawatan bonsai yang membutuhkan waktu yang lama juga memberikan keuntungan yang cukup sepadan.  Keuntungan itu berupa sebuah keindahan dari alam liar tanaman yang terminiatur dan nilai ekonomi yang cukup lumayan.

Bertanam bonsai ini memerlukan kesabaran yang tinggi. Berikut akan dijabarkan langkah- langkah utama dalam memulai teknik pengkerdilan tanaman melalui seni pemangkasan.

1. Menyiapkan Bibit Pohon Bonsai

Pemilihan tanaman yang akan anda jadikan bonsai merupakan suatu awal kesuksesan dalam pembentukan bonsai. Bakal bonsai dapat kita temukan di toko tanaman hias disekitar daerah tempat tinggal atau mancarinya dari tanaman liar.

Pilihlah tanaman yang mempunyai batang utama yang cukup kuat karena ini dibutuhkan sebagai awal dari pemangkasan. Untuk bahan tanaman liar, proses pemindahan bibit tanaman ke dalam pot hendaknya dikerjakan dengan hati-hati agar akarnya tidak mengalami kerusakan.

2. Pemindahan tanaman

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tanaman yang akan dibonsai, kemudian pemindahan tanaman yang akan dijadikan bonsai dari alamnya kedalam sebuah pot dengan menggunakan pengungkit akar.

Tanamlah pohon calon bonsai ke dalam pot dengan hati-hati. Bersamaan dengan proses pemindahan tersebut, perhatikan perakarannya jika ditemukan akar-akar yang sudah mati atau tidak berkembang lagi maka akar tersebut dipotong.

Pangkas serabut akar maupun batang akar yang telah tidak berkembang karena akar yang telah mati hanya akan memperlambat perkembangan akar yang lainnya. Pemeriksaan pada batang, cabang maupun akar ini juga harus dilakukan secara berkala.

Perkembangan akar diharuskan tetap terjadi dengan tidak melebihi pot sebagai pijakannya. Calon bonsai dapat diambil dari alam langsung atau melalui cangkok, okulasi maupun setek.

3. Pembentukan bonsai

Langkah berikutnya yang dilakukan setelah penanaman, dan tanaman sudah kuat, adalah pembentukan bonsai. Pertama sekali buatlah kerangka dasar bentuk bonsai sesuai temanya. Untuk melakukan pembentukan batang maupun cabang yang dikehendaki, bisa dengan menggunakan kawat yang dibantu oleh alat pembengkok yang tersedia ditoko tanaman hias.

Pengkawatan yang baik untuk membentuk alur bonsai bisa anda lakukan dengan menggunakan plastik sebagai pelapisnya sebelum diikat oleh kawat.

Periksalah lekuk batang maupun cabang secara berkelanjutan agar perkembangannya tidak menjadi liar. Lepaskanlah kawat dari batang diwaktu yang tepat dan diharapkan jangan sampai meninggalkan suatu luka bekas kawat dibatang maupun cabang.

Lakukanlah pemangkasan dengan seperlunya periksa secara berkala bentuk ranting sesuai tema bentuk yang akan kita tuju.

Untuk langkah selanjutnya lakukanlah pemeliharan yang berkelanjutan agar bonsai yang akan anda pelihara mempunyai bentuk yang indah dan sehat.

4. Pemilihan bentuk Bonsai

Bentuk yang umum digunakan oleh sebahagian pemula adalah bentuk tegak lurus. Karena dari bentuk bonsai ini akan dipelajari dasar apa saja yang akan diperlukan dalam merawat bonsai. Kawat dapat digunakan dalam pembentukan alur perkembangan tanaman.

Periksa pertumbuhan cabang dan ranting secara seksama dan berkala karena akan menentukan keberhasilan kita dalam membentuk bonsai. Setelah berhasil pada bentuk tegak lurus maka dapat diteruskan dengan bentuk bonsai lainnya.

Pada dasarnya perbedaan antara bentuk tegak lurus dan tegak lurus tidak beraturan, hanya pada bentuk lengkungan yang terjadi dibatang utamanya. Adanya lengkungan dibentuk tegak lurus tidak beraturan hanya sebagai variasi bukan penghilang bentuk utamanya yaitu ujung yang lancip dan memberikan kesan bangunan kerucut.

Selanjutnya kita bisa memulai membuat bonsai dengan jenis yang agak memerlukan keahlian yaitu anak air terjun dan bentuk tersapu angin. Pembentukan bonsai jenis ini merupakan bentuk kreativitas yang dapat dijabarkan secara bebas dan tidak ada aturan baku pada perkembangannya.

5. Pemilihan tanah

Tanah merupakan bagian yang penting dalam memulai pembentukan bonsai karena ditanahlah perkembangan dahan, batang, dan ranting ditentukan. Pilihlah tanah yang kadar humus tidak terlalu tinggi dikarenakan kadar humus yang terlalu tinggi akan memberikan kegemburan tanah yang berlebihan.

Kemudian aturlah agar kelembaban tanah selalu terjaga dimana kelembapan tanah mempunyai pengaruh pada suhu tubuh bonsai. Perhatikan kondisi kadar air tanah saat melakukan penyiraman, hindari penumpukan air hanya pada satu bagian saja. Kelebihan air tentunya dapat membahayakan kesehatan tanaman.

6. Perawatan Bonsai

Dalam perawatan bonsai diperlukan kesabaran. Langkah utama yang paling diperlukan untuk merawat bonsai adalah pemberian air, pupuk, pemangkasan perkembangan cabang maupun ranting, banyaknya cahaya, dan pencegahan hama bagi tanaman bonsai. Yang utama dalam merawat bonsai ini adalah mengerti kebutuhan tanaman.

Kontinuitas pemberian kebutuhan tanaman yang tepat, merupakan suatu awal keberhasilan pembentukan bonsai. Perlu diingat bahwa setiap jenis tanaman kebutuhan akan faktor- faktor tumbuhnya berbeda.

7. Pengairan

Ketelitian merupakan kata yang paling tepat untuk melakukan pengairan terhadap tanaman bonsai. Tidak hanya rutinitas pengairan yang dituntut disini tapi pengetahuan tentang keperluan tanaman akan air merupakan suatu keharusan yang tentunya membutuhkan sebuah pengalaman dan keahlian tersendiri dalam melakukan pengairan.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengairan. Jenis tanah adalah bagian yang harus diperhitungkan dalam pengairan, artinya kita akan mengukur tingkat kadar pH dalam air demi memperoleh kecocokan yang berkesinambungan dengan tanah untuk memudahkan perkembangan akar.

Penentuan kapan waktu yang tepat tanaman memerlukan air memerlukan pengetahuan tersendiri dari masing-masing jenis tanaman.

8. Bentuk pot

Bentuk pot juga harus diperhatikan karena bentuk pot akan menjadi bahan pertimbangan dari mana kita akan mengucurkan air dan kemana air akan jatuh agar penyiramannya menyeluruh dan merata. Suhu udara dan keadaan cuaca juga cukup mempengaruhi kapan waktu yang sangat tepat untuk melakukan penyiraman.

Penyiraman yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada bonsai, dan dapat menyebabkan berbagai hama dan penyakit. Begitu juga sebaliknya kekurangan air akan menyebabkan tanaman menderita dan dapat berakibat pada kematian.

Peralatan yang digunakan untuk menyirami tanaman dapat menggunakan gembor kecil dan alat ini umumnya tersedia ditoko penjualan tanaman hias.

9. Pemupukan

Pemberian pupuk pada bonsai bukan diperuntukkan untuk memacu pertumbuhannya akan tetapi yang terpenting untuk menjaga kesehatan tanaman.

Pada dasarnya berbagai jenis pupuk dapat digunakan, namun yang perlu diperhitungkan adalah kandungan zat didalam pupuk tersebut. Bonsai seperti tanaman lainnya membutuhkan hara N, P dan K.

Jumlah dan jenis hara yang akan ditambahkan sebagai pupuk pada perawatan bonsai tergantung pada jenis tanamannya.

Nitrogen diperlukan oleh bonsai karena zat ini mampu memberikan kesejukan bagi akar. Perubahan kadar oksigen dalam tanah dapat berkurang dikarenakan adanya perubahan panas suhu ruangan atau terjadinya kelembapan tanah yang berlebihan, maka dibutuhkan nitrogen sebagai keseimbangan kadar oksigen didalam tanah.

Untuk fosfor zat ini mempunyai kegunaan utama yaitu sebagai zat senyawa yang dibutuhkan bagi kesehatan perkembangan tanaman, dan kegunaan kalium bagi bonsai adalah sebagai pelengkap sinergi antara nitrogen dan fospor.

11. Vitamin

Selain pupuk bonsai dapat juga diberi vitamin. Kegunaan dari vitamin ini untuk menambah daya tarik dari bonsai itu sendiri seperti mengkilapnya daun, kuatnya ranting dan sebagainya.

12. Pemangkasan perkembangan ranting dan dahan

Seorang penanam bonsai dapat menemukan keasyikannya dalam merawat bonsai disaat perawatan ranting dan daun. Saat perawatan ranting dan daun inilah yang merupakan perwujudan sisi kreatif manusia, yang tentunya tanpa menghentikan perkembangan tanaman itu sendiri. Pemangkasan yang baik memerlukan alat pemangkasan yang tepat.

Untuk pemakaian alat yang dibutuhkan tergantung dengan apa yang hendak dipangkas karena pemangkasan untuk ranting, daun, pucuk, maupun serabut akar diperlukan alat tersendiri.

Pemangkasan pada ranting biasakanlah untuk memangkas bagian bawah ranting yang tidak diinginkan, karena pemotongan pada bagian itu akan menghentikan pertumbuhan ranting yang kita tidak inginkan.

  Cara Merawat Calathea Ornata

Memangkas bagian daun juga harus dilakukan tepat pada bagian awal tumbuhnya daun. Pemangkasan serabut akar harus dilakukan untuk mencegah pertumbuhan serabut akar yang liar. Cara memangkas yang baik adalah dengan tidak menimbulkan bentuk luka yang permanen pada bagian yang dipangkas. Untuk alat pemangkasnya dapat anda peroleh dari toko tanaman hias di sekitar anda.

13. Cahaya

Seberapa banyaknya cahaya yang diberikan, tergantung pada jenis tanamannya. Untuk bonsai yang berada di dalam ruangan maka setidaknya setiap pagi sinar matahari dari arah jendela dapat digunakan untuk keperluan cahayanya.

Jika keberadaan jendela juga tidak memungkinkan maka sebagai pengganti cahaya matahari dapat digunakan cahaya lampu yang telah dirancang khusus untuk keperluan tanaman bonsai. Keperluan untuk cahaya buatan dapat disesuaikan dengan keadaan iklim udara dimana perawatan tanaman ini dilakukan.

14. Pengendalian hama dan penyakit

Pada dasarnya pencegahan hama akan sangat terbantu apabila pemberian air, pupuk, dan pemotongan ranting dilakukan dengan teratur dan terukur. Bukan berarti juga keteraturan tersebut menghilangkan serangan hama, akan tetapi setidaknya dapat menghindar dari seranganya

Tanaman yang dirawat secara baik, akan berkurang serangan hama dan penyakitnya karena tanam nya sehat, sehingga ketahanannya juga meningkat. Beberapa senyawa organik maupun anorganik, dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit, yang dosisinya disesuaikan dengan jenis dan fase pertumbuhan tanaman.

Sampai disini pembahasan mengenai Cara Menanam Bonsai. Semoga bisa membantu dan bermanfaat…

Leave a Comment