7 Cara Menanam Mentimun Agar Berbuah Banyak

dewitani.com – Cara Menanam Mentimun – Mentimun merupakan sayuran buah yang sangat digemari oleh berbagai lapisan masyarakat. Timun dapat dibuat menjadi berbabagai jenis makanan, seperti Salad, acar, campuran pecel atau gado-gado, asinan atau hanya sebagai lalapan saja.

Selain enak untuk dimakan, Mentimun juga dapat digunakan sebagai bahan kecantikan. Timun sudah digunakan sejak dulu sebagai buah pemelihara kecantikan wajah, seperti dapat menghilangkan jerawat, noda – noda hitam, kerutan di wajah, dan mengatasi kulit kering. Untuk penggunaannya pun cukup mudah, yakni hanya perlu menghaluskan mentimun kemudian oleskan di bagian wajah dan leher. Diamkan selama kurang lebih 30 menit, kemudian bersihkan dengan air hangat atau dingin.

Selain itu, dengan rutin mengonsumsi buah timun. Dapat memperlancar buang air kecil pada orang yang memiliki penyakit darah tinggi, dapat mengatasi keracunan pada ibu hamil, dan dapat memperlancar buang air kecil.

Kandungan gizi mentimun

  • Vitamin A, B1, B2, dan Vitamin C
  • Niacin
  • Natrium
  • Kalsium
  • Kalium
  • Zat Besi
  • Fosfor
  • Serat Karbihidrat
  • Lemak
  • Protein
  • Kalori

Mengenal Lebih Jauh Tentang Tanaman Mentimun

Tanaman ini memiliki banyak penyebutan dari mentimun, ketimun hingga timun. Tanaman yang memiliki nama latin Cucumis sativus L Merupakan salah satu jenis sayuran dari kelabu-labuan yang banyak dibudidayakan di berbagai negara khususnya negara yang beriklim tropis. Seperti di Asia dan Benua Amerika.

Mentimun merupakan tanaman semusim yang bersifat menjalar. Tanaman ini dapat menjalar hingga 0,5 m – 3 m. Daun mentimun lebar berlekuk menjari dan dangakal, berwarna hijau muda hingga hijau tua, jika dicium daun timun memiliki aroma langu. Pada permukaan daunnya terdapat bulu-bulu kecil yang tidak begitu tajam.

Timun merupakan tanaman berumah satu dengan bunga jantan dan betina terpisah satu dengan lainnya. Biasanya bunga jantan akan muncul terlebih dahulu ketika tamanan sudah memasuki usia 4 – 5 minggu, kemudian disusul bunga-bunga betina. Untuk bunganya berwarna kuning dan berbentuk seperti terompet.

Klasifikasi Tanaman Timun

Divisi : Spermatofita

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dikotiledon

Ordo : Cucurbitales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Cucumis

Spesies : Cucumis Sativus L.

Jenis-Jenis Mentimun

Mentimun banyak dibudidayakan didataran rendah hingga dataran tinggi. Sangking banyaknya yang membudidayakan tanaman ini, timun dikenal dengan beberapa nama sesuai daerah tanamannya seperti, timun (Jawa), bonteng (Jawa Barat), ktimun atau antimun (Bali), temon atau antemon (Madura), hantimun (Lampung), dan timon (Aceh).

Pada saat ini sudah banyak jenis timun yang dibudidayakan di Nusantara, akan tetapi secara garis besar terdapat tiga jenis timun yakni :

a. Mentimun biasa timun (Lalap)

Timun ini merupakan jenis timun yang banyak dijual dipasaran. Timun tipe ini merupakan jenis timun yang dibudidayakan untuk dikonsumsi buah mudanya. timun tipe in memiliki ciri-ciri kulit buahnya tipis dan lunak, Ketika masih muda buahnya berwarna hijau keputih-putihan.

b. Mentimun Watang (Pickling)

Timun jenis ini banyak dimanfaat sebagai pelengkap salad, acar. Di Indonesia timun tipe ini sering disebut dengan timun acar. Jika dibandingkan dengan timun lalap, timun acar cenderung berukuran lebih pendek, bentuknya kurang beraturan, kulitnya lebih tebal dan bergelombang dengan duri-duri kecil berbintik putih atau hitam. dengan warna kuning krem hingga hijau tua.

c. Mentimun Wuku (Partenokarpi)

Berbeda dengan timun jenis lainnya, timun wuku tidak memiliki biji, dan cenrung memiliki rasa yang manis.

Syarat Hidup Tanaman Mentimun

Untuk memperoleh hasil panen timun yang melimpah, tentunya timun harus ditanam di lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan syarat tumbuhnya. terutama faktor tanah dan iklim perlu mendapatkan perhatian agar tanaman ini dapat tumbuh dengan baik.

1. Tanah

Tanaman timun idealnya ditanam ditanah lempung, yang memiliki unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan tanaman timun. Selain itu, kandungan Ph tanah juga tidak boleh lebih atau kurang dari 5,5 – 6,5. dengan suhu tanah yang di kehendaki sekitar 20 Celcius.

Tanaman timun sangat rentang dengan suhu tanah yang panas, oleh sebab itu usahakan tanah selalu dalam kondisi yang lembab. Untuk menjaga kondisi tanah selalu lembab Anda dapat melakukan penyiraman setiap harinya. Dengan melakukan penyiraman secara rutin, pertumbuhan tanaman akan lebih baik dan hasil panen yan dihasilkan juga akan lebih meningkat.

2. Iklim

Tanaman mentimun dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Akan tetapi, Idealnya tanaman ini di tanam di daerah yang memiliki ketinggian 200 – 800 Meter diatas permukaan laut (Dpl). Dengan kisaran suhu udara 18 – 30 Celcius denga kelembapan udara 50 – 85 %.

Selama masa pertumbuhan, tanaman ini membutuhkan curah hujan optimal 200 – 400 mm setiap bulannya. Bila curah hujan terlalu tinggi dapat mengganggu pertumbuhan tanaman ini. Apalagi ketika mentimun sudah memasuki masa pembungaan, curah hujan yang tinggi dapat menggugurkan bunga.

Sedangkan waktu bertanam timun yang baik ialah pada akhir musim hujan tau musim kemarau.

Panduan Praktis Cara Menanam Mentimun

1. Mempersiapkan Bahan dan Perlengkapan

Langkah awal dalam budidaya tanaman timun adalah mempersiapakan hal-hal penunjang budidaya timun seperti, cangukul, garu, ember, pisau, serta alat-alat lain yang menunjung penanaman mentimun.

Selain itu Anda juga harus menyiapkan benih timun, untuk lahan seluas satu hektar kurang lebih membutuhkan benih timun sebanyak 3 kg. Selain itu siapkan juga pupuk kandang (pupuk kotoran ayam) sebanyak 10 ton, Dolomit untuk mengatur ph tanah sebanyak 2 ton.

Selain itu siapkan pula pupuk urea sebanyak 300 kg, Sp-36 200 kg, Kcl 200 kg, dan pupuk ZA 100 kg. Sedangkan untuk pupuk susulan Anda memperlukan pupuk Npk sebanyak 180 kg. Keseluruahn ini diperuntukan untuk lahan seluas 1 hektar.

2. Penyemaian Benih Mentimun

Sebagaimana halnya dengan kebanyakan tanaman sayuran lainnya, timun di perbanyak secara generatif melalui biji. Kebanyakan dari petani tidak menyemai benihnya, biasanya benih langsung ditanam di lapangan karena transplantasi bibit timun agak sulit dilakukan.

Sebelum menanam benih, kebanyakan petani merendam terlebih dahulu benihnya kedalam air hangat selama kurang lebih 6 jam. hal ini bertujuan untuk memecah dormanis benih. Setelah 6 jam benih ditiriskan selama 12 jam.

Adapun jarang ideal tanam antar lubang ialah 50 cm dan jarak antarbaris 100 cm.  Lubang-lubang tersebut sebelumnya sudah berikan pupuk kandang atau pupuk kompos, setiap lubangnya ditanam 2 – 3 biji mentimun kemudian ditutup dengan tanah tipis-tipis. Dalam kurun waktu 3 – 5 hari benih sudah mulai berkecambah.

Jika Anda menggunakan metode penyemaian dengan polybag, maka langkah awal yang Anda lakukan adalah menyiapkan media tanamnya.

Untuk pembuatan media tanam, Anda hanya perlu mencampurkan tanah dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 2 : 1, setelah media siap, masukkan media tanam ke dalam polybag. Kemudian tanam biji mentimun tersebut. Jangan lupa lakukan penyiraman secara rutin, dalam kurun waktu 3-4 hari benih sudah mulai berkecambah.

3. Mempersiapkan Lahan Tanam

Kegiatan persiapan lahan meliputi pengolahan tanah, pemberian pupuk dasar dan pemasangan mulsa plastik. Sebelum tanah diolah, terlebih dahulu lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman atau hal-hal yang dapat menganggu pertumbuhan mentimun.

Setelah bersih, lakukan pencangkulan atau pembajakan dengan kedalaman 30 – 40 cm. Setelah terlihat gembur diamkan lahan selama kurang lebih 2 minggu. Agar terjadi dekomposisi bahan-bahan organik dan terciptanya aerasi yang baik.

Jika dinilai keasaman tanah kurang dari 5,5 maka Anda perlu memberikan dolomit dengan takaran 1,5 ton per-hetarnya. Cara penggunaannya pun cukup mudah yakni hanya dengan menaburkan ke lahan tanam bersamaan dengan pengolahan tanah atau bersamaan dengan pemupukan dasar dengan pupuk kandang atau pupuk kompos.

Agar tidak tergenang air ketika musim hujan, buatlah bedengan dengan lebar 1 – 1,2 Meter dengan ketinggian kurang lebih 30 cm, sedangkan panjangnya disesuaikan lahan yang Anda miliki. Untuk jarak Antar bedengan kurang lebih 50 cm.

Bedengan yang sudah siap kemudian ditutup dengan mulsa plastik berwarna hitam perak yang berukuran 1 – 1,25 cm. Adapun waktu pemasangan mulsa yang ideal ialah ketika matahari sudah meninggi, hal ini supaya plastik memuai sehingga mudah untuk ditarik dan menutup bedengan dengan rapat. Kemudian mulsa dibentangkan dengan bagian yang berwarna perak diatas sedangkan yang hitam dibawah. Setelah bedengan tertutup semua, berikan pasak agar mulsa tidak mudah terlepas.

Setelah mulsa terpasang semua, lakukan pelubangan dengan menggunakan alat pelubang, untuk melubanginya Anda dapat menggunakan kaleng susu kental manis atau kaleng lainnya yang berdiameter kurang lebih 10 cm.  Lubang tanaman dibuat dengan jarak 50 cm x 50 cm dan setiap bedengan terdiri dari dua baris tanaman.

4. Pemupukan

Sebelum benih ditanam di lahan tanam, biasanya lahan terlebih dahulu diberi pupuk kandang (kotoran unggas) dengan takaran 10 hingga 15 ton perhektarnya. Selain itu, pupuk kandang juga dapat diberikan langsung ke lubang tanam sebanyak kurang 5 ons – 1 kg per satu lubangnya.

Untuk pupuk non-organik dapat diberikan bersamaan dengan penanaman benih dan setelah tanaman berumur 1 bulan, pupuk kimia ini diberikan dengan cara menamburkan secara melingkar ke tanaman usahakan jangan sampai terkena langsung ketanaman.

5. Pemasangan Ajir (Lanjaran)

Mentimun merupakan tanaman merambat atau menjalar, oleh karena itu tanaman ini sangat memperlukan media untuk menjalar. Biasanya lanjaran terbuat dari bahan bambu. Untuk mempermudah pemanenan pasang Lanjaran setinggi 2 meter. kemudian ditancapkan ketanah didekat tanaman untuk perambatannya.

6. Pemeliharaan / Perawatan Mentimun

Dari segi perawatannya tanaman mentimun tidak memperlukan perawatan khusus, cukup dengan memotong ujung-ujung tanaman saja, apabila tanaman terlalu subur (yang dipangkas merupakan cabang-cabang samping bukan cabang utamanya.).

Sedangkan tunas-tunas muda yang tumbuh di ketiak daun perlu dipangkas juga. Usahakan lakukan pemangkasan setiap 2 – 3 kali dalam sehari.

  Panduan Lengkap Cara Budidaya Belut di Pekarangan Rumah

Ketika tanaman sudah memasuki usia 1,5 bulan setalah masa tanam. Daun-daun pertama hingga ke-empat yang sudah mulai menguning hendaknya dipangkas juga.

Apabila tanaman telah mencapai ketinggian 1,5 meter hingga 2 meter atau telah memiliki 6 – 8 ruas batang. perlu dilakukan pemangkasan pada pucuknya.

Mengapa perlu dilakukan pemangkasann ???

Pemangkasan ini dilakukan dengan tujuan menyeimbangkan pertumbuhan vegetatif dengan generatif sehingga akan menghasilkan panen yang memuaskan.

Selain pemangkasan Anda juga perlu memberantas hama dan penyakit. Haya yang sering menyerang tanaman ini adalah oteng-oteng. Hama tersebut biasanya akan merusak tanaman dengan memakan daun-daun mentimun. Adapun untuk mengatasinya Anda dapat menyemprotkan insektisida.

Sedangkan pada tanaman yang terserang penyakit menular seperti penyakit layu. itu sulit ditangani, Anda hanya dapat menghentikan penularannya saja, yakni dengan mencabut dan membuang tanaman yang terserang penyakit layu.

Penyakit layu disebabkan oleh bakteri atau virus mosaik. Pada umumnya penyakit layu menyerang ketika musim hujan tiba.

Penyakit lainnya yang sering menyerang tanaman mentimun adalah penyakit embun ( downy mildew). Penyakit ini disebabkan oleh serangan cendawana Pseudoperonospora Cubensis Berk. Adapun untuk penangannya Anda dapat menyemprotkan Insektisida merek Dithane M-45 atau dengan Antracol. Lakukan penyemprotan sejak dini agar mudah untuk ditangani.

7. Pemanenan

Pada umumnya, pemanenan pertama sudah dapat dilakukan ketika tanaman sudah berumur 2 bulan  dari waktu tanam. Tanaman yang dirawat dengan baik dan sehat dapat menghasilkan 20 ton buah tiap hektarnya.

Adapun waktu pemanenan yang baik ialah dilakukan pada sore hari.  Ketika cuaca tidak begitu panas. Buah yang sudah dapat dipanen dicirikan dengan warnanya yang mengkilap yang merata mulai dari pangkal hingga ujung buah dengan panjang rata-rata 10 – 45 cm.

Adapun pemanenannya dapat dilakukan dengan cara manual yakni dengan memetik langsung dengan tangan atau menggunakan bantuan gunting atau pisau yang tajam.

Untuk menjaga kebersihannya, Anda dapat mencuci buah timun sebelum di kemas. Lakukan pencucian dengan air yang mengalir. Setelah dicuci tiriskan hingga kering.

Buah-buah yang sudah kering kemudian dikemas dengan menggunakan kotak plastik, kotak karton, peti kayu atau karung goni. Kemasan yang digunakan hendaknya memiliki lubang angin supaya timun tidak menjadi panas.

Demikian Ulasan singkat mengenai cara menanam mentimun. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Leave a Comment