Tips Memilih Kolam Untuk Lele Bioflok

dewitani.com – Tips Memilih Kolam Untuk Lele Bioflok – Salah satunya sisi penting dalam budidaya lele bioflok yakni kolam. kolam adalah tempat untuk memuat air untuk habitat lele. bioflok adalah skema budidaya intens hingga penyeleksian kolam yang sesua benar-benar dibutuhkan sebab jika salah pilih skema tidak berjalan baik serta berbuntut pada ketidakberhasilan.

Skema Bioflok Kolam Bulat

Kolam bulat diambil sebab mempunyai keunggulan yang pas dengan skema bioflok. Sebetulnya skema bioflok dapat memakai kolam bentuk lain seperti kolam persegi panjang, kolam kotak, atau kolam tipe lainnya namun membuat skema tidak prima hingga jadi besar kekuatan ketidakberhasilan.

Di dalam bioflok air perlu diaduk memakai aerator supaya kondungan oksigen di air jadi rata serta tinggi. Pada kolam bulat aerator diletakkan ditengah-tengah kolam supaya bisa mencapai kesemua sisi kolam. Sedang jika memakai kolam kotak serta aerator diletakkan ditengah-tengah, oksigen akan susah mencapai sisi pojok kolam, hingga akan berlangsung penimbunan amoniak yang bisa mengakibatkan ikan keracunan.

Fakta Lain Tentang Kolam Bulat

Mengapa memakai kolam bulat, sebab kolam bulat tidak mempunyai pojok hingga ikan akan berenang berputar-putar terus-terusan serta tidak mendapati ujungnya. Tidak sama dengan jika memakai kolam kotak yang mempunyai pojok umumnya ikan akan berenang serta stop di pojok kolam, padahal pada pojok kolam susah dapat dijangkau oksigen dari aerator hingga ikan semakin lebih gampang mati sebab keracunan amoniak.

Ukuran Kolam Bulat

Ukuran kolam bulat berbagai macam biasanya memiliki ukuran di antara 1 mtr. sampai 4 mtr. dengan ketinggian lebih kurang seputar 1,1 mtr. Diisi air dengan ketinggian lebih kurang 90 sampai 100 cm. penetapan ukuran kolam umumnya berdasar luas tempat yang dipunyai atau jumlah produksi yang ingin diraih pada setiap kolam.

Di bagian tengah kolam dibuat kemiringan 5 derajat mengarah tengah kolam. kemiringan ini berperan supaya kotoran serta tersisa pakan yang tidak bermanfaat lagi bisa terkumpul ditengah-tengah hingga akan mempermudah dalam pembuangan. Disamping itu membuat flok yang sudah tercipta akan terkumpul ditengah-tengah serta teraduk oleh aerator.

Di bagian pembuangan dikasih saringan supaya ikan tidak turut terbuang di saat buang kotoran. Sedang di bagian luar dikasih pipa paralon untuk pemisah air. Maksudnya supaya air dalam kolam tidak terlalu berlebih atau meluber, jika itu berlangsung lele bisa molompat keluar. Pemisah dibikin dengan ketinggian air optimal 100 cm di kolam.

Bahan Kolam Bulat

Kolam dapat dibikin berbahan terpal, bener, fiber atau memakai bahan dari semen. Sekarang ini benar-benar terkenal menggunakan bahan kolam dari terpal sebab harga yang makin murah serta bisa dipindahkan geser. Tapi usia kolam terpal cuman tahan lebih kurang 2 sampai 3 tahun tergantung perawatan serta kualitas bahan. Sedang kolam berbahan seperti fiber atau semen bertambah kuat tapi harga semakin lebih mahal.

Jumlah Kolam

Dalam budidaya lele seharusnya kita bukan hanya membuat 1 kolam saja. Mengapa? ini benar-benar berguna saat penyortiran sebab kita perlu pisahkan ikan dengan ukuran besar yang kecil supaya perkembangan lele optimal, jadi minimum kita mempunyai 2 atau 3 kolam. makin banyak anda mempunyai kolam makin baik serta mempermudah dalam perawatan.

Demikian artikel tentang Tips Memilih Kolam Untuk Lele Bioflok. Jika anda ingin membuat kolam bioflok silakan baca Membuat Kolam Bundar untuk Lele Bioflok. Mudah-mudahan artikel ini berguna serta jika ada pertanyaan silakan meninggalkan pesan di kotak kometar saya siap menolong. Trimakasih.

  Cara Membuat Sistem Aquaponik DFT

Leave a Comment